Dataran Tinggi Sumut Dapat Rp713 Miliar untuk Perbaikan Jalan

Editor: AgioDeli.id author photo

Gubsu Edy Rahmayadi
Gubsu Edy Rahmayadi dan sejumlah kepala daerah dataran tinggi Sumut. Foto: ISTIMEWA

AgioDeli.ID Gubsu Edy Rahmayadi memastikan Pemprov Sumut akan menggelontorkan Rp2,7 triliun anggaran tahun jamak 2022-2023. Dana ini untuk perbaikan 450 Km jalan dari total 3.005,65 Km jalan provinsi.

Dari total dana Rp2,7 triliun tersebut, sebesar Rp713 miliar lebih dianggarkan untuk perbaikan jalan di wilayah dataran tinggi, yakni Kabupaten Simalungun, Kota Pematangsiantar, Taput, Humbahas, Dairi, Karo, Samosir, Toba dan Pakpak Bharat. Untuk wilayah Karo, jalan yang diperbaiki yakni sekitar 26.67 Km, Dairi 11 Km, Pakphak Barat 2,4 Km, Simalungun 24,6 Km, Pematangsiantar 5.64 Km, Toba 14 Km, Taput 14,3 Km, Humbahas 12,5 Km dan 9 Km.
"Inilah untuk kalian semua. Sumut tidak akan bermartabat kalau dataran tinggi tak berbuat," ujar Edy Rahmayadi.

Keputusan itu menanggapi aspirasi mayoritas kepala daerah kawasan dataran tinggi Sumut yang disampaikan saat Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Provinsi Sumut 2023 Dataran Tinggi, di Niagara Hotel Parapat, Kabupaten Simalungun, Rabu (16/3/2022).

"Untuk Dairi kita sudah memetakan bahwa ada sekitar 81,5 kilometer jalan kita yang rusak, Pak. Dari jumlah itu sekitar 26 kilometer kami mencatat jalan tersebut rusak berat. Kita mohon dukungan provinsi untuk bisa bertahap menyelesaikannya," ujar Bupati Dairi, Eddy K A Berutu.

Selain perbaikan jalan, permasalahan lainnya yang disampaikan para kepala daerah di wilayah dataran tinggi lainnya adalah masalah pendidikan. Di Kabupaten Dairi, ada rakyat yang harus menempuh pendidikan sejauh 20 kilometer untuk ke sekolah SMA Negeri. Begitu juga di Humbahas, pemerintah provinsi juga diminta menambah jumlah SMA/SMK.

"Di Humbahas juga ada jalan yang terputus sepanjang 10 kilometer. Jalan ini menghubungkan Kabupaten Humbahas dan Kabupaten Pakpak Bharat," ujarnya Wakil Bupati Humbahas, Oloan Paniaran Nababan.

Tak hanya masalah perbaikan infrastruktur jalan dan pembangunan sekolah yang menjadi target pembangunan wilayah dataran tinggi ke depan, dalam pra Musrenbang tersebut, Bupati Pakpak Bharat juga mengeluhkan kurangnya air minum di kabupaten tersebut. "Mereka selama ini masih minum dari air hujan," ujar Franc Bernhard Tumanggor. (dicky)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com