Klausul Aneh di Sepakbola

Editor: AgioDeli.id author photo

agiodeli.com– Klausul aneh di sepakbola menjadi salah satu tameng buat klub untuk melindungi pemainnya dari pendekatan rival. Seiring berjalan waktu, klub-klub semakin kreatif dalam membuat klausul kontrak.

Salah satu yang paling dikenal publik dan sering muncul dalam permberitaan adalah klausul rilis. Klausul rilis memungkinkan pemain lain pindah ke klub lain jika nilai yang tercantum dalam kontrak berhasil ditebus.

Dalam praktiknya, klub mematok klausul rilis setinggi langit hingga pada angka yang tidak masuk akal. Dengan harapan, klub-klub yang meminati pemainnya mundur seketika.

Namun efektivitas klausul rilis mulai berkurang belakangan ini. Alasannya karena kemampuan beli pemain klub semakin tinggi seiring dengan peningkatan popularitas olahraga sepak bola. Kepindahan Neymar ke PSG adalah salah satu buktinya.

Ada banyak kejadian lain yang membuat klub harus berpikir secara kreatif agar sang pemain tidak ke mana-mana. Di bawah ini, menyajikan informasi soal klausul aneh di sepakbola yang diterapkan oleh klub.

Luis Suarez Dilarang Pindah ke Manchester United

Entah apakah klausul ini juga diterapkan di Atletico Madrid atau tidak. Namun ketika di Barcelona, kontrak Luis Suarez meliputi klausul larangan buat raksasa Spanyol tersebut melepas sang penyerang ke Manchester United.

Pemain asal Uruguay tersebut bergabung dengan Barcelona di tahun 2014 lalu, setelah direkrut dari Liverpool dengan mahar 64,98 juta pounds. Sekarang ia bermain buat Atletico Madrid yang merekrutnya di tahun 2020.

Dalam kontrak Suarez di Barcelona, terdapat klausul yang melarangnya pindah ke Manchester United dengan status bebas transfer bahkan ketika kontraknya berakhir. Klub lain yang masuk dalam daftar hitam klausul ini adalah Manchester City, PSG, dan Real Madrid.

Barcelona Tidak Bebas Berbelanja di Liverpool

Empat tahun setelah melepas Suarez ke Barcelona, Liverpool harus kehilangan pemain andalannya lagi yang memilih cabut ke Camp Nou. Dia adalah Philippe Coutinho, yang dibajak dengan mahar 142 juta pounds.

Kesepakatan antara Barcelona dengan Liverpool tidak terbatas pada nominal transfer semata. Mereka juga memaksa raksasa Spanyol tersebut menyepakati klausul khusus, di mana Barca harus menyiapkan uang berjumlah besar kalau tertarik pada pemainnya lagi suatu hari nanti.

Dalam klausul tersebut, Barcelona harus membayar minimal sebesar 89 juta pounds jika ingin merekrut pemain Liverpool, tak peduli siapa. Klausul ini cukup untuk menekan Barcelona selama tiga tahun sejak Coutinho berlabuh di Camp Nou.

Firmino Tidak Dibolehkan Gabung Arsenal

Pada tahun 2013, Liverpool mematok harga sebesar 40 juta pounds buat siapa pun yang menginginkan Luis Suarez. Lalu Arsenal datang – entah dengan niatan mengejek atau serius – membawa proposal senilai 40 juta + satu pounds.

Proposal Arsenal jelas ditolak. The Gunners membuat Liverpool berang, di mana John W. Henry selaku pemilik klub membuat pernyataan legendaris lewat media sosial Twitter: “Kira-kira mereka merokok apa di Emirates sana?”

Liverpool berkaca dari kasus ini ketika merekrut Roberto Firmino dari 1899 Hoffenheim tahun 2015. Mereka memasang klausul rilis sebesar 89 juta pounds yang berlaku buat semua klub kecuali Arsenal.

Jangan Larang Ronaldinho Berpesta

Ada sebuah stereotip yang melekat pada pemain berdarah Brasil: Mereka senang berpesta. Neymar sering melakukan ini sejak pindah ke Eropa untuk bergabung Barcelona, dan kian intens ketika bergabung dengan PSG.

Stereotip itu tidak dimulai oleh Neymar. Sejak lama, pemain berdarah Brasil dikenal gemar membuat atau menghadiri pesta. Stereotip tersebut semakin dipertegas oleh klausul kontrak Ronaldinho ketika pindah ke Flamengo pada tahun 2011.

Legenda Barcelona tersebut memasang syarat khusus kepada Flamengo jika menginginkan jasanya. Dia ingin dibolehkan clubbing sebanyak dua kali per pekan, dan itu harus jadi satu klausul khusus di dalam kontraknya. (don/net)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com