Terjebak Perang Ukraina, 9 Warga Binjai-Langkat Belum Dievakuasi

Editor: AgioDeli.id author photo

Warga Binjai-Langkat Terjebak Perang Ukraina
Inilah 9 warga Binjai dan Langkat yang masih terjebak perang di Kota Chernihiv, Ukraina. foto: ISTIMEWA

AgioDeli.id Sebanyak 9 warga Sumatera Utara (Sumut) masih terjebak perang di Ukraina. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kiev belum menemukan celah untuk mengevakuasi mereka.

Ke-9 warga Sumut itu berada di Kota Chernihiv, bagian utara Ukraina, sebagai pekerja pabrik plastik. Enam di antaranya tercatat berdomisili di Kota Binjai, yakni Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian dan Rian Jaya Kusuma. Tiga lainnya merupakan penduduk Kabupaten Langkat, masing-masing Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.

Kabar mengenai kondisi mereka menyebar setelah Iskandar mengirimkan pesan whatsApp kepada keluarganya. Pihak keluarga kemudian menghubungi wartawan agar dengan harapan informasi tersebut cepat direspon pemerintah.

Hingga Minggu (6/3/2022), Iskandar masih bisa dihubungi via WhatsApp. Beruntung perang di Kota Chernihiv tidak sampai memutus jaringan telekomunikasi.

"Kita Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina bagian utara, berjumlah 9 orang warga Binjai dan Langkat, berharap untuk dievakuasi segera karena kondisi di sini semakin berbahaya," ungkap Iskandar membalas chat WhatsApp yang dikirimkan wartawan.

Iskandar mengakui pihak KBRI di Kiev, ibukota Ukraina, sedang berupaya mencari celah untuk mengevakuasi mereka. Pihak KBRI juga berupaya terus berkomunikasi untuk mengetahui kondisi mereka.

"Di jalan memang situasinya belum memungkinkan. Orang di kedutaan juga setiap hari menghubungi saya. Mereka masih mencari cara agar kami bisa keluar," katanya.

Tentara Ukraina Ikut Sembunyi di Bunker Warga Sipil

Ardi Juwono di Binjai, merupakan pihak keluarga yang pertama kali dihubungi oleh Iskandar. Ardi berharap pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan penyelamatan, entah bagaimanapun caranya.

"Dari 9 orang itu, 4 orang  famili (keluarga) saya. Mereka bekerja di pabrik plastik sejak 2018," ungkap Ardi Juwono.

Menurut Iskandar, sebagaimana komunikasinya dengan Ardi Juwono, gencatan senjata pascaperundingan Rusia-Ukraina baru berlaku untuk dua kota, yakni Mouripol dan Kherson. "Kalau Chernihiv juga masuk rencana, tapi waktunya belum ditentukan," kata Ardi.

Menurut Ardi, mental saudara-saudaranya yang  terjebak perang sangat tertekan. Suara bom masih terus terdengar.

"Bahkan kemarin saudara saya mengatakan, sempat puluhan tentara Ukraina bersembunyi di bunker tempat perlindungan warga sipil. Ini membuat mereka semakin takut menjadi sasaran peluru tentara Rusia," pungkasnya. (dirga)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com