Madah Pujangga Jadi Titian Silaturahim FOSAD dan Wakil Walikota Binjai

Editor: Donny author photo

Wakil Walikota Binjai, H. Rizky Yunanda Sitepu dan brosur Madah Pujangga

AgioDeli,id
-
  “Madah Pujangga” menjadi titian silaturahim Forum Sastrawan Deli Serdang (FOSAD) dengan Wakil Walikota Binjai, H. Rizky Yunanda Sitepu, S.TP., M.P.

“Kita sangat berbesar hati, ananda Rizky Yunanda Sitepu yang saat ini menjabat Wakil Walikota Binjai berkenan ikut berpartisipasi pada Madah Pujangga ini,” ungkap Sekretaris FOSAD, Sugeng Satya Darma di sela perhelatan Madah Pujangga, Sabtu (28/1/2023).

FOSAD menyelenggarakan Madah Pujangga di Museum Provinsi Sumatera Utara, Jalan H.M Jhoni, Medan, untuk mengenang para pujangga Sumatera Utara.

Berasal dari Bahasa Melayu, secara harfiah madah memiliki arti memanjatkan doa dan puji-pujian.

Dengan demikian, dapat disimpulkan Madah Pujangga diselenggarakan FOSAD untuk mendoakan para pujangga Sumatera Utara yang sudah mendahului mereka.

Menurut Sugeng, kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberian santunan kepada keluarga para punjangga. Dengan harapan, keluarga yang ditingalkan tetap merasakan kebersamaan dari sahabat-sahabat sesama pujangga yang masih berkesenian.

“Partisipasi Wakil Walikota Binjai atas Madah Pujanga ini memang patut diapresiasi. Memang, seharusnya semua kita besepakat menjadikan kegiatan semacam Madah Pujangga ini sebagai bagian dari strategi pemajuan kebudayaan,” ujar Budayawan Tengku Zainuddin, yang dihelat sebagai salah satu penyampai pokok pikiran dalam kegiatan tersebut.

Sugeng mengamini. Karenanya, FOSAD menurut dia akan menyiapkan rangkaian kegiatan yang bersifat kolaboratif dengan Rizky Yunanda Sitepu di Binjai dan Langkat.

Diketahui, Langkat merupakan tanah kelahiran Rizky. Selain menjabat Wakil Walikota Binjai, dia juga Ketua KNPI Kabupaten Langkat.

Terpisah, Rizky Yunanda Sitepu mengatakan sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin untuk menunjukkan keberpihakan terhadap gerakan kebudayaan.

“Terlebih, undang-undang mengamanahkan bahwa program pembangunan harus dilandasi kajian kebudayaan yang paripurna,” ungkapnya.

Dengan begitu, lanjut dia, seorang pemimpin harus mampu menghadirkan partisipasi pegiat kebudayaan dalam merancang program pembangunan.

Politisi muda Golkar kelahiran 1 Januari 1992 ini pun menyampaikan tekadnya untuk tidak akan pernah meninggalkan pegiat kebudayaan dalam aktivitasnya.

“Apa yang dilakukan FOSAD dengan Madah Pujangga dapat menjadi contoh bagaimana kita melestarikan produk-produk kebudayaan,” pungkasnya. (donny)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com