Bukan Kaleng-Kaleng, VCO Ono Niha dari Kepulauan Nias Sudah Go Internasional

Editor: B Warsito author photo
VCO Ono Niha Produk dari Kabupaten Nias Selatan yang sudah Go Internasional. (Istimewa)




Agiodeli.id - Kepulauan Nias merupakan salah satu daerah penghasil kelapa di Sumatera Utara (Sumut).   Kelapa dengan kualitas terbaik itu diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO). Penjualan minyak kelapa tersebut pun telah go internasional. 

Adalah Mattius Wau, petani kelapa yang mengembangkan minyak kelapa murni di Kabupaten Nias Selatan. Produk VCOnya dinamai Ono Niha. VCO Ono Niha sudah dipasarkan ke berbagai negara seperti Inggris, Kanada, Amerika, Australia, Jepang dan Korea.

"Usaha VCO dengan merk Ono Niha ini pada awalnya ketika saya dulu bersama teman - teman NGO (Non Government Organization) yang ada di Nias pada 2006 sedang melakukan kegiatan di Pulau Hinako di Kepulauan Nias,"ungkap Mattius Wau Selasa, 2 April 2024.

Pada saat itu, kata Mattius, kelapa yang ada di Pulau Hinako sangat banyak. Bahkan hampir tidak ada harganya. Dari kondisi tersebut, Mattius menginisiasi bagaimana cara untuk pengelolaan kelapa sehingga bernilai ekonomis tinggi.

"Pada 2011 silam kami mencoba mengembangkan buah kelapa menjadi minyak murni. VCO Ono Niha mulai berkembang dan memiliki konsumen lokal serta konsumen di beberapa negara,"ujarnya.

Adanya permintaan terus menerus terhadap VCO Ono Niha, membuat produksi terus berlanjut sampai saat ini. Tingginya permintaan terhadap VCO, dikarenakan minyak kelapa tersebut mengandung MCFA (Medium Chain Fatty Acid).

"Untuk kosmetik dan bahan campuran makanan yang pastinya berguna dalam menyehatkan serta menjaga metabolisme tubuh. Karena pengelolaan pembuatan minyak kelapa ini melalui cara modern seperti cold press dan tidak melalui metode pemanasan yang dapat mengurangi nutrisi pada VCO tersebut,"pungkas Mattius.

Sementara itu, Direktur Lush Hub Indonesia Panut Hadisiswoyo dalam kesempatan tersebut menerangkan bahwa, VCO ini merupakan produk andalan dari Sumatera Utara.

"Produk VCO Nias akan menjadi andalan dan unggulan dari Sumatera Utara. Apabila produk nutrisi nabati dari kelapa ini di kembangkan, maka akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi petani kelapa yang ada di Kepulauan Nias,"papar Founder Yayasan Orangutan Information Centre.

Pemerintah, lanjut Panut, dalam hal ini memiliki andil yang besar dalam memperkenalkan VCO Kepulauan Nias, khususnya Pemkab Nias Selatan sebagai roda penggerak  percepatan kepada pelaku usaha dan petani kelapa. 

"arena kita ketahui bersama hampir rata - rata masyarakat di Nias Selatan memiliki lahan pertanian kelapa dan bisa di jadikan produk unggulan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakatnya,"ujarnya.

Pemerintah Daerah, kata Panut, juga dapat memperkenalkan dan mengkampanyekan tempat wisata yang ada di Kabupaten Nias Selatan.

"Hal itu juga akan menunjang peningkatan SDM karena banyak destinasi wisata bahari seperti pantai, keindahan terumbu karangnya dan ombak laut untuk bisa di gunakan bermain surfing. Hal itu akan menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang, yang pasti hal tersebut akan menjadi sumber pendapatan daerah dari sektor Pariwisata,"pungkasnya.

Kedatangan Lush Hub Indonesia ke Nias Selatan bertemu dengan Mattius Wau merupakan Program kerja peningkatan kapasitas petani dengan pendampingan kebun kelapa. Yang mana dilakukan mapping, pembagian 10 ribu bibit kelapa untuk peremajaan pohon kelapa. 

Selain itu, juga dilakukan pendampingan penanaman tanaman tumpang sari di kebun kelapa, pembuatan demplot sebagai kebun belajar bercocok tanam organik dengan mendatangkan tenaga teknis untuk melatih para petani kelapa dalam pembuatan berbagai macam pupuk organik yang berbahan dasar dari air kelapa dan air laut. serta memanfaatkan lahan pertanian sebagai nilai tambah ekonomi masyarakat. (B Warsito)
Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com