AGIODELI-SERGAI
Dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) khususnya menata para pedagang, petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Serdang Bedagai diminta untuk mengutamakan cara yang santun dan negosiasi.
Hal itu diungkapkan Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya saat memberikan apresiasi kepada petugas Satpol PP yang terluka ketika menata pedagang Pekan Lelo Firdaus, beberapa waktu yang lalu, Senin (25/10) di kantor Satpol PP, Jalan Negara Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah.
Dalam arahannya, Darma Wijaya mengapresiasi kinerja petugas Satpol PP dalam menegakkan Perda dan menata para pedagang khususnya di Pekan Lelo Firdaus.
“Saya ucapkan terimakasih kepada kalian semua atas kinerja yang sudah kalian berikan. Saya harap itu dipertahankan dan ditingkatkan. Terkhusus untuk penanganan pedagang, saya minta diutamakan cara negosiasi, imbauan dan sosialisasi,” urai bupati.
Namun, jika cara negosiasi dan imbauan sudah dilakukan dan tidak juga digubris pedagang, Darma Wijaya mengaku tak segan mengambil langkah tegas.
“Kita upayakan terus jangan sampai ada gesekan di lapangan, negosiasi dan imbauan terus kita lakukan. Namun jika tidak juga digubris, saya dan Kasatpol PP akan mengambil langkah hukum,” terangnya.
Mantan Wakil Bupati Sergai ini mengaku bahwa pihaknya terus berupaya mewujudkan Sergai Maju Terus, Mandiri, Sejahtera dan Religius. Salah satu caranya dengan menata wajah baru Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan RTRW yang sudah disepakati serta memberikan layanan maksimal terkhusus kepada pedagang.
“Kita ingin pedagang itu berjualan ditempat yang memadai, yang bagus, yang fasilitasnya nyaman dan lengkap. Kita siapkan tempat di Pasar Sei Rampah dengan fasilitas yang cukup memadai, disitu pedagang bisa berjualan dengan aman, pembeli juga nyaman. Jika sudah begitu pedagang juga yang untung dan visi misi kami menjadi masyarakat Sejahtera dapat terwujud,” jelasnya.
Diketahui sejumlah petugas Satpol PP mengalami luka akibat menata pedagang Pasar Lelo Firdaus, Minggu (17/10). Mereka terluka akibat ditabrak kendaraan pedagang yang menolak di relokasi. (don)