Wabup Sergai Adlin Tambunan menghadiri Upacar Jamu Laut di Pantai Cermin, Rabu (16/3/2022). Foto: ISTIMEWA
AgioDeli.ID – Memiliki
garis pantai sepanjang 95 Km, Serdang Bedagai (Sergai) menjadi salah satu
kabupaten di Sumatera Utara yang masih mempertahankan Jamu Laut,
sebagai tradisi ritual tolak bala.
Mengambil lokasi di Muara Sungai Beting, Desa Kuala Lama, Kecamatan Pantai Cermin, Rabu
(16/3/2022), masyarakat pantai Kabupaten Sergai menyelenggarakan Ritual Jamu Laut.
Ritual ini dihadiri Wakil Bupati Sergai, Adlin Tambunan.
"Jamu
Laut ini merupakan tradisi Melayu yang berada di daerah pesisir, sebagai warisan leluhur yang perlu
dilestarikan. Pelestarian tradisi budaya harus dikuatkan karena merupakan
sebuah sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari bangsa ini," ujar Adlin saat didaulat
menyampaikan sambutan.
Menurut dia, dengan susur pantai yang cukup panjang,
sebagian besar masyarakat Sergai adalah nelayan, yang notabene mencari
kehidupan di laut. Jamu Laut diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur nelayan
kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
"Jamu
Laut menjadi kekuatan bagi nelayan yang menggantungkan hidupnya dari sumber daya laut. Ini upaya mendapatkan berkah dalam mencari nafkah,"
jelasnya.
Dengan ritual Jamu Laut, masyarakat berharap rezeki yang didapat menjadi berlimpah dan perekonomian meningkat.
Tokoh
adat Desa Kuala Lama, H. Wan Adham Nuh menjelaskan Jamu Laut merupakan ritual
tolak bala yang dilakukan
rutin 5 tahun sekali di kawasan pantai Sergai. "Ini sebagai bentuk adat
istiadat, usai adat ini kita harap nelayan tidak melaut 3 hari agar hasil
tangkapan melimpah," ungkapnya.
Ia mengakui
belakangan ini tangkapan
ikan menurun. Sehinga, penghasilan nelayan pun menurun drastis.
"Kita
harap usai adat ini dilaksanakan, hasil laut akan melimpah," tandasnya.
Dilansir
dari laman resmi kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jamu Laut memiliki enap
tahapan ritual, yakni pemancangan
kayu nibung, penyembelihan kerbau, menguras pantai dan mengantar persembahan
sedekah laut, berjanji/ikrar dan doa, pengumuman pantangan, dan makan bersama
yang diikuti oleh seluruh peserta ritual.
Selain masyarakat Sergai, Ritual Jamu Laut juga masih
dipertahankan masyarakat Melayu pesisir di Langkat. Masyarakat nelayan Jaring
Halus, Langkat, menyelenggarakan ritual ini setiap tiga tahun sekali. (dicky)