AgioDeli.ID – Bagi Gen-Z atau disebut juga Post Millenial Generation, istilah “2421m4” barangkali sudah lazim digunakan. Terutama, saat kelompok ini berinteraksi di media sosial (medsos).
Apa maknanya? Lalu, apakah generasi X dan Y juga
memahami?
Sebelum mengulas makna 2421m4, ada baiknya kita perjelas
dulu siapa-siapa saja yang dikelompokkan sebagai Gen-Z, Gen-X dan Gen-Y.
Diketahui, Gen-Z merupakan kelompok sosial yang lahir di
tengah lonjakan teknologi informasi. Kelompok sosial ini berumur 25 tahun ke
bawah. Berdasarkan pengelompokan yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS), barisan
tertua di kelompok usia ini pertama kali menghirup udara bumi pada tahun 1997.
Generasi X merupakan kelompok sosial berumur 42 hingga 57
tahun. Barisan tertua dari kelompok ini sudah memasuki usia pensiun, jika mengacu
Peraturan Pemerintah No. 45/2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Pensiun.
Sementara, Generasi Y merupakan kelompok sosial dengan tahun
kelahiran 1981 hingga 1996. Generasi ini disebut juga sebagai Generasi Milenial
(Millenial Generation).
Irisan Gen-Y dengan Gen-Z
Hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dilansir BPS
menyimpulkan kelompok sosial dengan proporsi terbesar di Indonesia adalah Gen-Z,
yakni 38,82%. Gen-Y proporsinya 25,87% dan Gen-X 21,88%.
Laman www.statista.com
melansir, pengguna media sosial di Indonesia pada 2020 paling banyak berada di
kelompok umur 25-34 tahun. Totalnya mencapai 35,4%, dengan rincian pengguna laki-laki
dan perempuan masing-masing 20,6% dan 14,8%.
Posisi selanjutnya yakni pengguna berusia 18-24 tahun.
Totalnya 30,3%, dengan rincian laki-laki 16,1% dan perempuan 14,2%.
Berdasarkan data statistik tersebut, maka sesungguhnya Gen-Y
dan Gen-Z paling berpotensi berada di lintasan interaksi media sosial. Saat
Gen-Y menggulir time line akun medsosnya, besar sekali kemungkinan akan
menemukan status, komen atau caption dari akun-akun Gen-Z.
Di akun-akun Gen-Z, wara-wiri istilah yang bagi Gen-Y tak
langsung bisa dipahami. Salah satu istilah yang sedang populer adalah “2421m4”.
Itu bukan istilah baku. Selain belum diketahui pasti
siapa pencetusnya, di situs pencarian Google juga belum tersedia banyak
informasi yang relevan soal istilah ini.
Tapi, dari konteks yang diperbincangkan, dapat dipastikan
“2421m4” berhubungan
dengan penilaian seorang lelaki terhadap lawan jenisnya di kelompok sosial
Gen-Z. Status atau komen yang paling sering muncul adalan: Cantik sih, tapi
sayang 2421m4.
Gen-Y setidaknya butuh beberapa kali scroll-up maupun
scroll-down rangkaian perbincangan untuk memahami makna 2421m4. Bahkan, jika
rangkaian perbincangan tidak memberi clue yang spesifik, maka Gen-Y perlu
mencari referensi.
Ternyata, 2421m4 merupakan simbol untuk menuliskan kata “sasima”.
Angka 2 merujuk pada huruf “S”, angka 4 berarti huruf “A” dan angka 1 merupakan
huruf “I”.
Jangan terkecoh. Sasima bukanlah kata yang berasal dari
Bahasa Jepang. Sasima merupakan bentuk tidak baku dari singkatan “sana-sini mau”.
Perempuan berkategori 2421m4, diartikan tidak memiliki
kesetiaan terhadap pasangannya. Karenanya, terjadi resistensi terhadap
perempuan 2421m4.
Resistensi tak hanya datang dari lawan jenis, melainkan
juga dari sesamanya. Kaum perempuan Gen-Z pun tak suka berteman dengan para 2421m4,
lantaran dipandang merendahkan gendernya.
Nah, bila Gen-Y saja butuh waktu untuk memahami makna 2421m4,
maka kondisi lebih parah barangkali akan dialami Gen-X. Padahal, secara sifat,
makhluk berkategori 2421m4 ada di segala zaman. Hanya, istilah yang digunakan
di masing-masing zaman berbeda. (indra)