Ilustrasi |
AgioDeli.ID – Tergolong modus baru, penipu menjebak seorang pelanggan Kartu Halo Telkomsel di Medan, Sumatera Utara. Si pelanggan akhirnya menanggung tambahan tagihan Rp150 ribu.
Penipuan terjadi Senin (18/3/2022) malam, sekira pukul
19.35 WIB. Korbannya berinisial BD, warga Medan Perjuangan yang tercatat
sebagai pengguna nomor 0852-7785-xxxx.
Berdasarkan keterangan korban, si penipu melancarkan
aksinya melalui hubungan voice WhatsApp. Di awal pembicaraan, si penipu mengaku
petugas customer services (CS) Telkomsel.
“Dia mempertanyakan mengapa Telkomsel Poin yang aku punya
kok gak ditukarkan?” ungkap korban kepada AgioDeli.ID, bebera saat setelah
penipuan terjadi.
Lalu, korban mengaku tegas mengatakan sengaja tidak
menukarkan poin yang dimilikinya. Dia menjawab itu tanpa sedikitpun menduga bakal
menjadi korban penipuan.
“Dia bilang poinku segera hangus kalau tidak digunakan.
Aku gak kepikiran sama sekali, kan Telkomsel Poin hangusnya akhir tahun?”
lanjut korban.
Pembicaraan berlanjut. Si penipu bersuara lelaki itu mengatakan
Telkomsel memberi dua opsi kepada pelanggan yang memiliki poin dan belum
ditukarkan. Pertama, bebas tagihan selama tiga bulan berturut. Kedua,
menukarkannya dengan voucher belanja senilai Rp600 ribu.
Si penipu juga mengatakan dirinya bertugas untuk membantu
penukaran poin, sesuai pilihan pelanggan Telkomsel. Untuk itu, dia bertanya
opsi apa yang dipilih korban.
“Aku pilih opsi bebas tagihan tiga bulan berturut,”
ungkap korban lagi.
Selanjutnya, si penipu meminta korban membuka SMS yang
masuk ke nomor ponselnya. Kemudian, membuka link yang masuk melalui layanan
pesan WhatsApp.
Proses itu dilakukan korban dengan tetap terhubung dengan
layanan voice WhatsApp, sesuai arahan si penipu. Untuk meyakinkan, si penipu
mengatakan sambungan voice WhatsApp tidak akan terputus, meskipun korban melakukan
apa yang diarahkannya.
Menurut korban, sempat terjadi masalah saat dia membuka link yang masuk ke layanan pesan WhatsApp. Namun, si penipu tetap mengatakan, “Tak mengapa Bapak, ulangi saja. Telepon (baca: voice WhatsApp) ini tidak akan terputus.”
Minta Kode OTP
Saat korban mulai kelabakan mengutak-atik ponselnya
lantaran perintah ini dan itu, si penipu mengatakan akan membantu. Lalu, dia
meminta korban membacakan kode OTP (baca: one-time password atau sandi khusus untuk sekali pakai).
“Aku pun bacakan kode OTP yang masuk via SMS ke nomorku.
Terus, dia berulang-ulang mengatakan halo Bapak... halo Bapak, seolah ada
gangguan signal,” tambah korban, sembari menerangkan bahwa dirinya mendengar
jelas pembicaraan saat si penipu berpura-pura ada gangguan signal.
Tak lama kemudian, si penipu mengatakan akan menghubungi
ulang. Untuk sementara dia memutus sambungan telepon terlebih dahulu.
“Kutunggu-tunggu tak juga dia menelepon ulang. Akhirnya,
setelah berpikir-pikir tenang, aku baru curiga. Aku hubungi CS Telkomsel dari
nomor layanan yang memang disediakan Telkomsel. Barulah ketahuan itu penipu,”
tukas korban, kesal.
Berdasarkan keterangan CS Telkomsel yang dihubunginya,
korban baru mengetahui harus membayar tambahan tagihan Rp150 ribu. Tambahan
pembayaran itu untuk pembelian pulsa, yang masuk ke rekening tagihan korban.
Singkat cerita, ternyata kode OTP yang diterima korban
adalah kode konfirmasi untuk pembelian pulsa via layanan My Telkomsel. Ini
merupakan layanan berbentuk aplikasi untuk kemudahan mengelola akun dan
mengakses layanan pelanggan melalui smartphone. Aplikasi ini bisa diunduh di App
Store untuk iOS dan Playstore untuk Android.
Dalam pembicaraan dengan CS Telkomsel yang resmi, korban
mengatakan pihak Telkomsel akan memproses pemulihan tagihannya. Itu lantaran
dia cepat sadar dan menghubungi langsung CS resmi Telkomsel. (indra)