![]() |
Aksi Unjukrasa di Kantor PUPR Asahan, desak bupati copot Kadis |
AgioDeli.id- Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Gerakan Aktivis Reformasi Asahan (GARA) berdemonstrasi Selasa (9/8/2022) sekira pukul 14:00 WIB. Awalnya, mereka menggeruduk Kantor Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) di Jalan Mahoni, Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Pantauan di lokasi, mahasiswa datang tanpa pengawalan aparat Polres Asahan. Mereka membawa megaphone dan beberapa poster bertuliskan hujatan pada Bupati Asahan dan Kadis PUPR.
"Kami minta pada Bupati Asahan, Surya BSc untuk segera mencopot Kadis PUPR Asahan, Agus Jaka Putra Ginting karena dinilai telah melakukan pelanggaran dengan mengalihkan dana perawatan jalan Kabupaten Asahan sebesar Rp3 miliar menjadi dana perawatan jalan Rumah Dinas Bupati Asahan," tegas Alwi Tanjung, Koordinator Aksi.
"Kenapa Kadis PUPR, tanpa ada persetujuan DPRD Asahan, seenaknya saja mengalihkan proyek pemeliharaan rutin jalan se-Kab Asahan ke jalan rumah dinas bupati? Kan lebih urgen perawatan jalan di Asahan ketimbang rumah dinas," tanya Alwi lagi.
Setelah beberapa jam melakukan aksi di Kantor Dinas PUPR Asahan, puluhan pendemo bergegas ke Kantor Bupati Asahan. Di Kantor Dinas PUPR tidak ada satupun pejabat yang menerima demonstran.
Sampai di Kantor Bupati Asahan, mahasiswa berorasi dengan mendesak Surya, BSc agar untuk mundur dari jabatan Bupati Asahan. Karena, Surya diduga mendukung Kadis PUPR Asahan atas pengalihan anggaran tersebut.
"Jalan rumah dinas Bupati Asahan masih layak dan bagus untuk dilintasi kendaraan. Tapi kenapa anggaran perawatan jalan kabupaten dialihkan ke jalan rumah dinas. Tidak ada yang berlubang, lebih banyak lagi jalan di Kota Kisaran ini berlubang yang lebih layak di-hotmix," teriak Faisal Farid.
"Kalau tidak mampu mencopot Kadis PUPR Asahan, kami minta Bupati Asahan Surya BSc untuk mundur saja. Karena Bupati diduga bersekongkol dengan Kadis PUPR untuk mengalihkan pekerjaan perawatan jalan ke kerumah dinas yang notabenenya masih mulus dan tidak berlubang," sambungnya.
Setelah tak juga ada pejabat Pemkab Asahan yang bersedia menemui, mereka akhirnya membubarkan diri dengan mengancam akan kembali dengan jumlah massa lebih banyak. (hendri)