Salah satu berkas milik Kemenkumham RI, bagian dari data yang bocor dari sistem. Sumber: IWO Medan
AgioDeli.ID – Belakangan publik Indonesia tengah dihebohkan dengan isu
bocornya data milik lembaga pemerintahan di salah satu forum laman internet.
Salah satu
data yang diisukan bocor adalah milik Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia (Kemenkumham RI).
Berdasarkan
pemberitaan yang tayang pada akhir Agustus 2022, Kemenkumham sempat membantah
adanya data yang bocor dari sistem mereka (Simpeg).
Pokok dari
bantahan Kemenkumham RI tersebut yakni membantah adanya data pegawai mereka
yang bocor di internet.
Pada 8
September 2022 lalu, seorang warganet kembali menyiarkan data berukuran 900
megabyte yang diduga milik Kemenkumham RI di salah satu forum laman internet.
Terkait hal
tersebut, Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Medan melakukan langkah inisiatif
untuk menganalisis data yang diduga bocor milik Kemenkumham RI.
Analisis
tersebut dilakukan karena isu terkait keamanan data adalah hal penting bagi
masyarakat, khususnya pegawai pemerintah. Lalu pentingnya menyiarkan informasi yang jelas dan benar
sesuai fakta bagi masyarakat terkait isu kebocoran data di internet.
IWO Medan
saat ini tengah mempelajari dan menganalisis data apa saja milik Kemenkumham
yang diduga bocor tersebut.
Berdasarkan
analisis sementara ada pun data milik Kemenkumham RI yang bocor yakni terkait :
1. Data
Pegawai
2.
Perjanjian Kerja
3. Usulan
promosi jabatan
4.
Perjanjian kerja
5. Berita
acara pemeriksaan
6. Penilaian
pegawai
7. Resume
temuan BPK
8. Laporan
Kinerja
9. Pengadaan
barang dan jasa
10. Surat
perintah
11. Surat
edaran
12. Hukuman
Disiplin Tingkat Berat
"Berkas
atau surat yang diduga bocor tersebut ada yang sifatnya biasa dan
rahasia," terang Ketua IWO Medan, Erie Prasetyo pada Jumat (9/9/2022).
Terkait
jumlah berkas yang bocor, saat ini IWO sedang melakukan penghitungan dan analisis.
Kendati demikian, berkas atau data yang disiarkan di internet tersebut
jumlahnya ditaksir ratusan hingga ribuan.
Erie
mengatakan, IWO Medan membentuk tim khusus yang ditugaskan untuk menganalisis
data-data yang diduga bocor dari Kemkumham RI dan lembaga negara lainnya.
"Data
yang diduga bocor itu banyak yang penting. IWO menyarankan kepada Kemenkumham
jangan tergesa-gesa dulu menyimpulkan bahwa data yang diduga bocor itu tidak
krusial. Data tersebut bukan hanya terkait data pegawai saja," jelasnya.
Berkas yang
bocor itu berisi informasi atau data dalam bentuk PDF dan Ms.Word. Lalu berkas yang diduga bocor
itu ada yang dibubuhi tanda tangan pejabat hingga menteri.
Sejauh ini, tim khusus dari IWO masih melakukan analisis, termasuk
terkait data pegawai, mutasi, data keuangan, data CPNS dan data pejabat tinggi
di Kemenkumham. Nantinya, setelah analisis ini hasilnya akan dipaparkan lebih
lanjut oleh tim khusus dari IWO Medan. Termasuk langkah-langkah apa yang akan
dilakukan IWO Medan menyikapi hal ini.
"Nantinya
kita akan uji sampling data yang bocor tersebut. Hal yang penting juga adalah
soal kebenaran informasi kepada masyarakat. Mari kita belajar juga dari
persoalan-persoalan yang belakangan terjadi di Indonesia, bahwa penyampaikan
informasi yang tidak benar bisa berdampak pada sosial masyarakat," pungkas
Erie. (dirga)