Gubsu Edy Rekonstruksi Penggunaan Kokain, BNN Didesak Lakukan Assessment

Editor: Donny author photo

Pendiri Pokja Humas Sumut, H.Idrus Djunaidi SH

AgioDeli.id
- Pendiri Kelompok Kerja Kehumasan Sumatera Utara (Pokja Humas Sumut), Idrus Djunaidi mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) segera meng-assessment Gubsu Edy Rahmayadi.

Desakan itu berkaitan dengan pernyataan Gubsu Edy Rahmayadi saat menghadiri seremoni penyerahan Rekor MURI atas Pemeriksaan Tes Urin Napza Pertamina Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) yang berlangsung di Medan, Kamis (6/10/2022). Ketika itu, Gubsu mengaku pernah mengkonsumsi narkoba jenis kokain.

"Bukan main kita kaget bahwa Gubsu Edy mengaku pernah mengkonsumsi narkoba. Kita jadi menghubung-hubungkan, apakah itu sebabnya dia sering menunjukkan tempramen tinggi dan suka bicara ngawur?" ujar Idrus kepada wartawan di Medan, Sabtu (8/10/2022).

Tidak bermaksud menuduh, Idrus mengatakan perlu kiranya BNN mengambil langkah untuk memastikan kondisi fisik maupun psikis Gubsu Edy apakah masih di bawah pengaruh narkoba. Hasilnya, segera pula perlu disampaikan ke publik agar tidak menjadi polemik berkepanjangan.

"Kita sih berharap hasilnya negatif: Gubsu bersih dari narkoba. Jika sebaliknya, tidak terkira malu yang harus ditanggung masyarakat Sumut," tambah jurnalis senior yang ikut mendeklarasikan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Sumut ini.

Diketahui, di hadapan audiens dalam acara Pertamina Sumbagut itu Gubsu Edy mengaku pernah menggunakan kokain saat bertugas di Batam, Kepulauan Riau.

"Saya sudah pernah merasakan itu (narkoba). Saya tipe orang yang kalau dilarang itu saya coba, pernah saya tugas di Batam, kokain seberat 1 gram. Ditaruh di sini (tangan)," ungkap Edy ketika itu, sembari menempelkan punggung lengan kanannya ke hidung dan menarik nafas dalam, untuk mencontohkan bagaimana ia mengkonsumsi kokain.

Pernyataan Gubsu itu menyebar ke publik dalam bentuk tulisan maupun video langsung, lantaran dikutip menjadi konten berbagai media.

TIDAK PANTAS

Terlepas dari spekulasi apakah BNN akan bersikap atau tidak, Idrus mengatakan Gubsu Edy tidak pantas merekonstruksi penggunaan kokain di hadapan banyak orang. Apalagi dia tau persis bahwa itu akan dikutip kalangan media.

"Pembaca media, terutama yang hanya sebatas pembaca atau penikmat media sosial, tidak semuanya bisa menyaring informasi. Jika kemudian yang diingat hanya bahwa narkoba bisa membuat nyaman, kondisi badan serasa fit dan utang-utang sirna, bagaimana? Bukankah ini justru bisa mendorong orang-orang untuk pakai narkoba?" sesal Idrus.

Sebab, lanjut dia, bagaimanapun Gubsu Edy adalah publik figur. Sosoknya bisa sangat menginspirasi banyak orang.

"Pakai narkoba ternyata tetap bisa jadi jenderal dan jadi gubernur! Bagaimana kalau kesimpulan itu yang ada di pikiran masyarakat? tandas Idrus.

Diketahui pula, dalam video yang beredar, Gubsu Edy memberi gambaran bagaimana efek yang dirasakan setelah seseorang menggunakan narkoba. "Serasa ada di surga. Hilang semua utang," katanya.

Saking enaknya pengaruh narkoba, lanjut Gubsu, penggunanya akan sulit lepas. "Tiga kali saja memakai, sulit lepas," sebut dia. (indra gunawan)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com