 |
| Sekjen Serikat Boemi Poetera, Ir. H. Abdullah Rasyid, M.E |
AgioDeli.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Boemi Poetera, Ir. H. Abdullah Rasyid, M.E. mengutuk keras tindakan represif yang mendera rakyat Pulau Rempang dan Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Pembangunan dan investasi seharusnya tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi, melainkan juga pada rakyat," seru Abdullah Rasyid, Senin malam, 11 September 2023.
Dia menegaskan, proyek pembangunan dan investasi seharusnya lebih mengedepankan aspek kemanusiaan. Warga negara atau rakyat semestinya diperlakukan layaknya manusia.
"Orientasi ekonomi tak boleh menafikan aspek kemanusiaan. Utilitas pembangunan dan masuknya investasi utamanya adalah kebermanfaatan bagi rakyat. Itu prinsip yang diamanahkan konstitusi negeri ini," tukas Abdullah Rasyid.
Diketahui, pada 7 dan 8 September 2023 lalu, rakyat Pulau Rempang dan Pulau Galang mengalami intimidasi hingga tindak kekerasan. Tindakan represif itu dilakukan tim gabungan dengan dalil pembangunan dan investasi.
"Tim gabungan bertujuan mengusir kaum bumi putra beretnik Melayu dari tanah mereka di Pulau Rempang dan Galang. Aksi represif itu membuat masyarakat banyak cedera, mengalami trauma hingga menderita kerugian materil," bebernya.
Tindak kekerasan itu, lanjut dia, dilakukan tim gabungan tanpa pandang bulu. Tindakan itu bahkan menyasar anak-anak sekolah.
Sejatinya, pesan aktivis yang akrab disapa Rasyid ini, tidak ada warga atau rakyat yang anti pembangunan dan investasi. Sepanjang, dijalankan secara bijak.
"Harus ada perencanaan yang win-win solution, sebelum proses pembangunan dijalankan. Kami akan terus meneriakkan dan ikut memperjuangkan hak-hak warga Melayu di Pulau Rempang dan Pulau Galang," tukas penggagas Gerakan #BanggaMedan ini.
Dia juga mendesak agar proses pembangunan pabrik di lokasi konflik tersebut dihentikan, sampai tercapai kesepakatan antar-pihak. (*)
Penulis: Indra Gunawan
Email: indragunawanku@gmail.com
