Pilkada Serentak 2024: Koalisi Indonesia Maju Buka Peluang Aksesibilitas bagi Pemerintah Daerah

Editor: AgioDeli.id author photo

Politisi nasional Ir. H. Abdullah Rasyid, M.E., dalam kesempatan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang ideologi dan tatanan kebangsaan kepada Komunitas GenAntiHoax Kota Medan, jelang Pilpres 2024. Dalam konteks Pilpres 2024, Rasyid merupakan Ketua Dewan Penasihat Relawan PRIMA (Prabowo-Gibran Indonesia Maju), juga Penasihat Relawan Setia Prabowo Sumatera Utara. Foto: dokumen AgioDeli.ID 

AgioDeli.ID –
Aksesibilitas dipandang sebagai kata kunci pesatnya pembangunan Kota Medan. Secara linier, nakhoda kota ini haruslah terhubung dengan kekuasaan di tingkat pusat.

Adalah Ir. H. Abdullah Rasyid, M.E., politisi nasional yang mengungkap pandangan tersebut. Menurutnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang membesut Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, akan mempertahankan pola tersebut untuk percepatan pembangunan di daerah.

“Kita dapat memaklumi, dari aksesibilitas yang dimiliki Bobby Nasution, maka komunikasi antara Pemerintahan Kota (Pemko) Medan dan Pemerintahan Pusat berjalan tanpa sekat. Pemerintah Pusat bisa mendapatkan informasi langsung mengenai kebutuhan masyarakat Kota Medan,” ujar Rasyid, Selasa, 28 Mei 2024.

Sekretaris Departemen V DPP Partai Demokrat ini mencatat, hanya dalam tempo kurang dari empat tahun menjabat Walikota Medan, Bobby Nasution telah memperindah wajah Kota Medan dengan  merevitalisasi landscape kawasan Kota Tua Kesawan.

Lalu, pada upaya pengentasan banjir, Kota Medan mendapat sokongan penuh instansi vertikal dengan merevitalisasi fungsi sejumlah sungai. Hal ini dibarengi pula dengan pembangunan kolam-kolam retensi di Selayang dan Kawasan Universitas Sumatera Utara (USU).

Fakta lainnya, tercipta proyek besar Revitalisasi Lapangan Merdeka, Revitalisasi Stadion Teladan, dan Revitalisasi Stadion Kebun Bunga. Lebih dari itu, Rasyid –yang juga Ketua Bidang Pengembangan Potensi Daerah Pengurus Pusat (PP) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)— menyebut bahwa Pemko Medan pun mampu mewujudkan mimpi lama kota ini dengan telah dimulainya pembangunan Islamic Center di Kawasan Medan Bagian Utara.

“Jika komunikasi dengan Pemerintah Pusat tidak berjalan baik, mustahil kesemuanya bisa terwujud. Sebab, yang dibicarakan itu menyangkut dana besar. Dana yang tak mungkin bisa ditampung seluruhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan,” tukas politisi yang juga dikenal sebagai aktivis jebolan Fakultas Teknik USU ini.

 

Suksesi Koalisi Indonesia Maju

Kemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 menurut Rasyid akan ditularkan secara massif pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak November 2024 mendatang.

“Caranya ya jelas, bagaimana koalisi dapat dipertahankan linier dalam mengusung calon gubernur dan para calon walikota/bupati di tiap-tiap provinsi,” beber Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jambi Periode 2003-2008 ini.

Fungsionaris Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini pun menyebut, suksesi KIM pada kontestasi Pilkada Serentak 2024 akan memberi manfaat positif bagi percepatan pembangunan daerah, sebagaimana yang telah terlihat di Kota Medan.

Betapa tidak, lanjut penggagas Gerakan Medan Hebat ini, komunikasi antara pemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi akan berjalan lancar, mengingat berasal dari koalisi yang sama. Dan, tentu, eskalasi komunikasi juga mudah berlanjut ke tingkat pusat.

Dalam konteks Sumatera Utara, sebagaimana juga telah dilansir sejumlah media arus utama, Rasyid mengonfirmasi kalau partainya (Demokrat) sejauh ini nyaman bergandengan sesama barisan KIM, yakni Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), untuk rencana mengusung Bobby Nasution sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).

Lantas, untuk memelihara dan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Bobby Nasution di Kota Medan, maka koalisi akan berupaya menempatkan figur yang tepat untuk Pilkada Kota Medan. Figur tepat, dalam pengertian berasal dari internal koalisi dan memiliki kedekatan emosional dengan calon gubernurnya.

“Soal siapa, pembicaraan masih diintensifkan. Kalau kami di Partai Demokrat, tentu nanti akan diselaraskan dengan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat,” tutup Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) USU 1990-1991 ini. (*)


Penulis: Indra Gunawan

indragunawanku@gmail.com

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com