H. Musa Rajekshah, Pilar Ketatanegaraan Golkar Sumut yang Didukung Stabilitas Sosial-Politik dan Legitimitas Hukum

Editor: dicky irawan author photo
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Pengacara dan Konsultan Hukum (DPD PPKHI) Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara, Revino Rustam, S.H., M.H.

Penulis : Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Pengacara dan Konsultan Hukum (DPD PPKHI) Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara, Revino Rustam, S.H., M.H.

Agiodeli.id — Nama H. Musa Rajekshah atau yang sering disapa  Ijeck terus menguat sebagai figur politik yang tak tergantikan dalam peta kekuatan Partai Golkar Sumatera Utara. 

Kepemimpinannya yang cerdas, konsisten dan berorientasi pada stabilitas menjadikannya bukan hanya pemimpin organisasi politik, tetapi juga representasi kesinambungan tata kelola demokrasi lokal yang berlandaskan hukum dan etika publik.

Kepemimpinan Teruji dan Konsolidasi Kader Golkar Sumut

Sejak dipercaya memimpin DPD Partai Golkar Sumut, Ijeck sukses menyatukan kembali barisan kader yang sempat terpecah karena dinamika internal. Ia berhasil melakukan konsolidasi struktural dari atas ke bawah, membangun budaya politik yang rasional dan fungsional, serta mengangkat partai kembali sebagai kekuatan utama di Sumatera Utara.

Program-program kepartaian yang ia dorong juga berorientasi pada pembinaan masyarakat, pendidikan politik, serta penguatan peran pemuda dan perempuan dalam politik. Dalam Pemilu 2024, Golkar Sumut mencatatkan perolehan suara signifikan yang mempertegas kekuatan elektoral partai di bawah kepemimpinannya.

Relasi Strategis dengan DPP dan Akses Nasional

Tidak bisa dipungkiri, kedekatan H. Musa Rajekshah dengan Bahlil Lahadalia, Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, menjadi keunggulan strategis yang tak dimiliki semua pemimpin daerah partai. Hubungan ini bukan sekadar personal, tapi menyangkut penguatan jaringan politik nasional yang mampu mempercepat alur program pusat ke daerah, terutama dalam bidang energi, investasi, dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam Perspektif Ketatanegaraan dan Sosial Politik

Revino Rustam, S.H., M.H., yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Pengacara dan Konsultan Hukum (DPD  PPKHI) Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara, memberikan pandangan mendalam dari aspek hukum ketatanegaraan dan sosial-politik terkait posisi H. Musa Rajekshah di DPD Golkar Sumut:

1. Legitimitas Konstitusional dan Prinsip Tata Kelola Politik

Menurut Revino, dalam kerangka hukum ketatanegaraan, kepemimpinan dalam partai politik bukan hanya sah secara administratif, tetapi juga harus memiliki dasar legitimasi substantif yang kuat—yaitu kepercayaan publik, kejelasan arah perjuangan partai, dan konsistensi terhadap konstitusi internal partai.

H. Musa Rajekshah telah memenuhi semua kriteria tersebut. Ia tidak hanya terpilih secara prosedural, tetapi juga mendapat legitimasi sosial melalui kerja-kerja konkret yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

2. Ketahanan Demokrasi Lokal

Dari perspektif hukum sosial-politik, kepemimpinan yang stabil dan bersih seperti yang ditunjukkan Ijeck merupakan prasyarat mutlak untuk mewujudkan demokrasi lokal yang tahan terhadap fragmentasi dan politisasi ekstrem.

“Dalam iklim politik lokal yang rentan intervensi dan transaksionalisme, Ijeck justru menghadirkan wajah politik yang produktif dan akuntabel. Ini bagian penting dari upaya penyehatan demokrasi dalam skala lokal yang berdampak pada ketahanan nasional,” jelas Revino dalam pernyataannya.

3. Prinsip Kepemimpinan Meritokratis

Dalam doktrin konstitusional modern, termasuk dalam sistem kepartaian, prinsip meritokrasi menjadi dasar utama penentuan pemimpin organisasi. Dengan rekam jejak, jaringan, serta efektivitas politik yang dimiliki H. Musa Rajekshah, tidak ada alasan konstitusional maupun moral untuk menggantikan kepemimpinannya.

Ia tidak hanya “layak”, tetapi merupakan pilihan satu-satunya secara rasional dan hukum untuk terus memimpin DPD Golkar Sumatera Utara.

Menjadi Simbol Hukum, Etika dan Keberlanjutan Politik

Revino Rustam menambahkan bahwa stabilitas hukum dalam tubuh partai tidak boleh didikte oleh kepentingan jangka pendek atau pertarungan faksional. 

Justru, figur seperti Bung Ijeck yang mampu menjembatani struktur formal, kehendak akar rumput, dan agenda nasional merupakan sosok langka yang layak dipertahankan demi kesinambungan hukum dan tatanan sosial-politik.

Saat ini Figur yang Diperlukan oleh zaman ini tidak lain adalah Sosok H. Musa Rajekshah, yang telah membuktikan bahwa politik bisa dijalankan dengan etika, hukum dan akal sehat. 

Di tengah krisis kepercayaan terhadap institusi politik, ia tampil sebagai pemimpin partai yang menyejukkan dan mencerdaskan. Maka, tidak berlebihan bila publik, kader dan analis hukum sekaligus politik memandangnya sebagai satu-satunya figur yang layak dan sah secara sosial, politik dan hukum untuk terus memimpin DPD Partai Golkar Sumatera Utara untuk Periode selanjutnya. (red)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com