![]() |
| Anggota Komisi V DPR RI, Musa Rajekshah di acara Sekolah Lapang Gempa Bumi 2025 di Kantor BMKG Medan, Jumat (21/11/2025). (Foto : ist) |
Agiodeli.id - Anggota Komisi V DPR RI, Dr.H.Musa Rajekshah, S.H M.Hum, kembali mengingatkan agar edukasi masyarakat tentang tanggap bencana itu merupakan hal penting.
Mengingat, Musa Rajekshah menambahkan, Pulau Sumatera termasuk kawasan Megatras atau rawan gempa.
"Karena memang wilayah kita ini, Indonesia terutama Pulau Sumatera ini adalah daerah Megatras yang memang ada lempengan bumi yang akan terus bergerak dan pasti akan terus terjadi gempa," jelas Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah di acara Sekolah Lapang Gempa Bumi di Kantor BMKG, Jalan Ngumban Surbakti, Medan Selayang, Jumat (21/11/2025).
Ijeck menambahkan, berdasarkan data di BMKG, sebanyak 2810 kejadian gempa di tahun 2024 dan juga lebih dari 2000 kejadian gempa di tahun 2023.
"Tapi memang, tidak semua dirasakan kejadian gempanya. Karena ada gempa besar dan ada gempa kecil. Di tahun 2024, kejadian gempa yang dirasakan sebanyak 91 kali. Sedangkan di tahun 2023, sebanyak 89 kali," ungkap Ketua DPD I Partai Golkar Sumut itu.
"Artinya, ini akan terus terjadi. Tapi kita tidak berharap terjadi gempa-gempa besar yang pernah kita rasakan seperti gempa tsunami di Aceh, seperti juga kejadian di Nias," sambungnya.
Atas dasar itu, Ijeck pun serius mendorong agar pemerintah segera memasukkan pengetahuan tentang sigap dan tanggap bencana ke dalam kurikulum mata pelajaran di sekolah.
"Kalau ini sudah edukasi sejak dini, pasti akan melekat di pikirannya dan di ingatannya. Ini akan menjadi habit. Kalau terjadi gempa sudah tahu mau lari kemana," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Ijeck pun mengparesiasi digelarnya Sekolah Lapang Gempa Bumi tersebut. Selain menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG juga pernah menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan dan Sekolah Lapang Iklim.
"Mudah-mudahan, kegiatan hari ini, kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami bisa bermanfaat yang baik dan bisa kita tularkan ke saudara-saudara kita yang lain," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia, Teuku Faisal Fathani mengharapkan melalui Sekolah Lapang Gempa 2025 ini, dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan mengurangi risiko apabila terjadi gempa bumi.
"Yang terpenting bagaimana langkah antisipasi yang dilakukan, menyiapkan diri agar risiko yang mungkin timbul dapat di minimalkan," ujarnya di acara yang dihadiri oleh Wali Kota Medan, Rico Waas itu. (dicky)
