AgioDeli.ID - Empat tahun berturut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi meraih penghargaan prestisius dari Institut Otonomi Daerah (i-Otda). Ini bukti konkret terobosan pihak manajemen dalam hal layanan maupun akuntabilitas.
Dari deretan penghargaan prestisius sepanjang 2021-2024 tersebut, di antaranya bahkan berlabel "Golden Trophy Bintang 5", yang merupakan level pemuncak atas penilaian Institut Otonomi Daerah terhadap PDAM Tirtanadi.
Golden Trophy Bintang 5 langsung dianugerahkan kepada Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi untuk dua tahun penilaian, yakni 2022 dan 2024 dengan kategori Top Chief Executive Officer (CEO) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Dalam kesempatan terpisah baru-baru ini, Sekretaris Kelompok Kerja Kehumasan Sumatera Utara (Pokja Humas Sumut), Mirza Syahputra dan Sekretaris Komunitas Pelanggan Air Tirtanadi (KOMPATIR), Haris Lubis, mengakui prestasi PDAM Tirtanadi tak terlepas dari tangan dingin dan seni memimpin seorang Kabir Bedi.
Diketahui, Kabir merupakan sosok profesional yang menakhodai Tirtanadi empat tahun terakhir ini. Dia dilantik Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi pada 20 November 2020.
Terkait capaian, Mirza mengaku tertarik untuk lebih dulu mengulas core business (kegiatan inti) Institut Otonomi Daerah, lembaga pemberi apresiasi prestisius kepada Tirtanadi. Padahal, perusahaan umum daerah (perumda) tersebut pada tahun-tahun lampau acap menggerogoti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut, dengan dalil penambahan modal.
Institut Otonomi Daerah atau juga dikenal dengan i-Otda, ungkap Mirza, merupakan lembaga kajian yang berdiri resmi April 2016 dengan tujuan memperkuat konsep otonomi daerah di Indonesia. Lembaga ini concern berkontribusi kepada pemerintah melalui rekomendasi dari hasil kajiannya atas dinamika di daerah pasca berlakunya Undang-Undang (UU) Otonomi Daerah).
Yang dikaji termasuk bagaimana pengelolaan perusahaan daerah dapat menyukseskan penyelenggaraan otonomi dari sisi finansial (pendapatan asli Daerah/PAD), namun tidak mengabaikan fungsi pelayanan. Sebab, tegas Mirza, secara umum perusahaan daerah didirikan untuk memenuhi tanggungjawab pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat.
"Ini menariknya! Lembaga i-Otda memberi Golden Trophy Bintang 5 untuk kategori Top CEO BUMD, karena Tirtanadi dinilai punya andil besar menyukseskan otonomi daerah," tukas Mirza.
Menganugerahi Tirtanadi dengan Golden Trophy Bintang 5, jabar aktivis yang juga profesional bidang marketing ini, berarti i-Otda menyimpulkan perusahaan tersebut sehat secara finansial dan akuntabel, mampu menyumbang PAD namun tidak mengabaikan fungsi layanan terhadap masyarakat.
"Sebuah perusahaan bisa sehat finansial, tentu lantaran mengedepankan efisiensi. Nah, di sisi lain, perusahaan ini mampu memaksimalkan layanan yang berarti effort (upaya) berkonsekuensi pembiayaan," papar Mirza, sembari mengacungkan jempol.
"Kunci atas capaian itu adalah seorang CEO, seberapa epik kemampuan manajerialnya untuk membangun tata kelola keuangan yang benar-benar akuntabel," pungkasnya pula.
Layanan Pengaduan 24 Jam
Sementara itu, Haris Lubis mengedepankan komentar mengenai terobosan manajemen Tirtanadi dengan "Layanan Pengaduan 24 Jam", yang menurutnya berdampak sangat signifikan bagi tingkat kepuasan pelanggan.
Secara prinsip, ungkap Haris, layanan tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam situasi bagaimanapun. Bukan lips service, pihaknya pun mengaku mendapati pergerakan positif sisi layanan pelanggan Tirtanadi dari waktu ke waktu.
"Yang utama adalah distribusi air bersih untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan, sesuai core bisnis Tirtanadi. Layanan Pengaduan 24 Jam sangat membantu pelanggan apabila terjadi masalah pasokan air bersih di lokasi tempat tinggalnya," kata Haris.
"Salah satu kinerja bagus yang ditunjukkan adalah dengan memasok air bersih menggunakan truk tangki ke pemukiman warga yang mengalami kendala dalam kelancaran air bersih," ungkapnya pula.
Berdasarkan data yang yang dimiliki Kompatir, jelas Haris pula, saat ini manajemen PDAM Tirtanadi dapat disimpulkan sudah bekerja sangat baik dalam memberi layanan ke masyarakat.
"Artinya layanan prima itu sudah tercapailah. Untuk saat ini saya melihat, program-program yang dilakukan manajemen di bawah kepemimpinan Pak Kabir Bedi menuju ke arah yang lebih baik dan harus dilanjutkan lagi," urainya.
Menurutnya, jangan sampai program yang sedang maupun akan berjalan nanti terkendala dan tidak menjadi kenyataan. Untuk itu dia berharap, apa yang sudah ada ini dilanjutkan dan kalau bisa ditingkatkan lebih baik lagi guna kepentingan masyarakat banyak. (*)
Penulis: Indra Gunawan
indragunawanku@gmail.com