agiodeli.com – Perkelahian ala gladiator dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Asahan di perkebunan karet, viral di media sosial Facebook. Teman mereka menonton dan bersorak-sorai memanas-manasi.
Aksi tarung bebas tersebut berlangsung di Jalan Pabrik Benang, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sebanyak 10 siswa MAN Asahan akhirnya mendapat sanksi pemecatan.
Kepala Sekolah (Kepsek) MAN Asahan, Ramli, S.Pd kepada wartawan mengungkap perkelahian itu melibatkan siswa bernama Aldo dan Fauzi. Penyelidikan pihaknya, makian dari salah satu pelaku menjadi pemicu.
“Kejadian memang di luar sekolah. Namun, mereka masih mengenakan atribut sekolah. Keduanya berkelahi akibat mata mereka saling bereng (melihat) dan salah satu memaki. Maka timbullah perkelahian setelah teman-teman mereka memanas-manasi,” ujar Ramli.
Mirisnya, kata Ramli, Aldo merupakan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di MAN Asahan yang seharusnya bisa menjadi panutan. “Ini malah dia yang mencoreng nama sekolah,” sebut Ramli.
Ramli mengatakan, saat ini keduanya sudah tidak lagi berstatus siswa MAN Asahan. Pihak sekolah mengembalikan mereka kepada orang tua masing-masing.
“Karena orangtuanya pertama menitipkan anaknya kepada kami di sini, namun tidak dapat dibina. Kami kembalikan ke orangtuanya,” katanya.
Tak hanya Aldo dan Fauzi, delapan siswa MAN Asahan yang turut andil dalam perkelahian ala gladiator tersebut juga menerima sanksi pemecatan. Termasuk, siswa yang merekam dan memposting video perkelahian ke media sosial.
“Untuk yang hanya melihat dan tidak ikut memanasi, kami berikan buat surat pernyataan. Bila terlibat yang begituan lagi, akan kami keluarkan,” tegas Ramli. (dirga)