agiodeli.com – Kesal warga Gang Melur, Lingkungan VII Kampung Baru, Medan Maimun cukup terobati dengan kedatangan Tim Petugas Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU). Aliran parit kembali lancar.
“Tak menunggu berhari-hari, laporan warga melalui kepling (kepala lingkungan) langsung mendapat respons Kasi Sarpras (Sarana dan Prasarana) Medan Maimun, Willy Habib Brutu. Respons ini sangat kita apresiasi,” ungkap H. Idrus Djunaidi, warga setempat, Minggu (2/1/2022).
Kesal warga Gang Melur bermula dari proyek pemasangan paving block di Gang Melur, pekan sebelumnya (Minggu, 26 Desember 2021). Proyek ini di luar pengharapan warga, yang lebih membutuhkan perbaikan drainase.
Kesal kian bertambah seusai pengerjaan paving block. Drainase yang sebelumnya sudah tak lancar lantaran pendangkalan (sendimentasi), kondisinya menjadi lebih parah. Timbunan sisa material proyek membuat drainase menjadi benar-benar mampet.
Kondisi ini mereka laporkan pada Kepling VII, Ferry Albar. Kamis (30/12/2021) pagi, Willy Habib Brutu pun mengirimkan Kepala Tim I P3SU Medan Maimun, Ir. Ikhwan bersama 12 personel.
“Sebenarnya rasa kesal kami kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan belum hilang. Bagaimana tidak, sisa material proyek paving block yang mereka kerjakan dari hari Minggu kemarin sengaja dibiarkan berserakan dan masuk ke kiri-kanan parit. Syukurnya P3SU merespons cepat,” tambah Idrus.
Mantan jurnalis televisi ini bercerita, dirinya sempat menunjukkan kekesalan kepada pekerja proyek paving block. Pasalnya, para pekerja itu tak menanggapi permintaan warga agar sisa material jangan dibiarkan berserakan di pinggir gang.
“Kami berterima kasih sekali pada pihak kecamatan karena telah menurunkan Tim P3SU untuk menormalisasi saluran drainase di lingkungan kami,” ungkap Idrus.
Baca Juga: Ingin Seperti di Medan Johor, Warga Kampung Baru Berharap Bobby Nasution Tinjau Proyek Paving Block
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, penyempitan lebar gang juga menjadi pemicu protes warga atas pengerjaan paving block dari Dinas PU Kota Medan. Lebar gang yang sebelumnya berkisar 2 meter, berubah menjadi 1,7 meter setelah pemasangan paving block.
Kondisi itu menyulitkan warga Gang Melur yang memiliki kendaraan roda empat. Mereka pun meyakini bibir paving block yang hanya dikunci dengan semen tidak akan bertahan jika dilintasi ban mobil.
Keyakinan itu terbukti, hanya sehari setelah pengerjaan, bibir paving block sudah pecah-pecah. Tim P3SU menjadi saksi atas kondisi itu, lantaran terlihat jelas saat mereka membersihkan drainase.
“Subuh-subuh besoknya (Jumat, 31/12/2021), warga terkejut mendengar ada keributan di gang. Rupanya, penanggungjawab proyek paving block bawa pekerja lagi, untuk memperbaiki bibir paving block yang pecah-pecah,” pungkas Idrus. (indra)