Ini Kata Ketua KNPI Sumut soal Slogan “Ikuti Zamanmu, Jangan Tinggalkan Budayamu”

Editor: AgioDeli.id author photo

Ketua KNPI Sumut El Adrian Shah
Ketua KNPI Sumut, El Adrian Shah dan fungsionaris Mapancas Kota Medan

AgioDeli.ID Slogan “Ikuti Zamanmu, Jangan Tinggalkan Budayamu” yang sering dibubuhi tanda pagar (tagar) di lintasan media sosial (medsos) pegiat budaya, mendapat ulasan dari Ketua KNPI Sumut El Adrian Shah.

“Pemuda jangan pernah tinggalkan budaya. Pemuda harus paham akan budayanya agar mampu melintasi setiap zaman. Tanpa budaya, kita bukan apa-apa,” tukas tokoh muda yang akrab disapa El ini di hadapan jajaran pengurus Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Kota Medan, Rabu (16/3/2022) lalu.

Ketika itu, El menjamu sejumlah pengurus Mapancas Kota Medan dalam kegiatan bertajuk “Ngopi Sore” di Cafe Pemuda KNPI Sumut, Jalan Gatot Subroto, Medan.

Bincang-bincang mengarah pada lingkup budaya dan pariwisata lantaran keikutsertaan kader Mapancas Koorti Unimed, Sam Purba, yang juga menyandang predikat Duta Pariwisata dan Budaya Sumatera Utara.

Rombongan Mapancas yang hadir dipimpin langsung Ketua Mapancas Kota Medan, Roufiq Sitepu. Sementara El Adrian Shah didampingi fungsionaris KNPI Sumut Khairuddin Aritonang, Syaiful Sambas dan Hanafi.

Forum diskusi bertajuk “Ngopi Sore” diselenggarakan rutin oleh KNPI Sumut. Forum ini bertujuan mengasah wawasan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya pemuda di Sumut.

Kali ini, Forum Ngopi Sore juga dihadiri jajaran KNPI Kota Medan. Tampak Ketua KNPI Medan Riza Usty Siregar membawa serta Sekretaris Alfikri Matondang dan Bendahara Wendy M Tanjung.


Desain Sosial Pemajuan Kebudayaan

El kemudian menegaskan, pemuda yang berbudaya harus lentur dan tidak mengedepankan ego kesukuannya. Pemuda berbudaya, menurutnya, harus bisa menerima semua budaya yang ada pada suku-suku di negeri ini.

“Karena keberagaman itu adalah kekuatan kita. Karo harus bisa menerima Melayu, Batak harus bisa menerima Jawa dan sebaliknya. Kita dipersatukan dan dikuatkan oleh budaya dalam keberagaman,” tambah sosok yang telah ditabalkan bermarga Hasibuan oleh Raja Luat Janji Lobi ini.

El mengulas, turis mancanegara datang ke Indonesia umumnya ingin melihat dan belajar kebudayaan lokal. Maka, sebagai pemilik, masyarakat Indonesia harus mampu melestarikannya.

“Terutama kalangan pemuda. Kita harus mampu melestarikan dan meneruskan warisan leluhur ini ke generasi mendatang. Tak hanya kepada generesi yang di bawah kita, tetapi terus pada generasi jauh di bawah kita. Kalau budaya hilang mau jadi apa kita?” pungkasnya, sembari berharap kader-kader Mapancas dapat menjadi pejuang budaya dan mengemas desain sosial dalam upaya pemajuan kebudayaan di Sumut. (alexander chrisse ginting)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com