Pemilu Ditunda; Surya Paloh Instruksi Gagalkan, Aktivis ’66 Beri #SalamSadar kepada Pengusul

Editor: AgioDeli.id author photo

Suirya Paloh soal Penundaan Pemilu
Surya Paloh instruksikan kadernya di DPR RI untuk menggagalkan upaya penundaan Pemilu 2024. sumbr foto: metrobali.com

AgioDeli.id Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh instruksikan kader partainya di parlemen untuk menggagalkan upaya penundaan Pemilu 2024. Aktivis Eksponen ’66, Jansen Leo Siagian, di sisi lain memandang ide penundaan pemilu adalah aksi cari muka sejumlah politisi.

Instruksi terhadap legislator NasDem untuk menggagalkan penundaan pemilu disampaikan Surya Paloh lewat keterangan tertulisnya yang diterima media, Selasa (1/3/2022). Dia juga mengimbau seluruh kader dan masyarakat untuk tidak menanggapi wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang mencuat kembali belakangan ini.

"Sistem negara kita demokrasi, yang mana demokrasi super liberal. Kalau baru exercise gini dan lempar-lempar kecil, ya, NasDem pahami itu, Jadi belum tertarik bahas ini secara serius," ujar Paloh, mengawali keterangan.

Dia menegaskan partainya menolak pengunduran Pemilu 2024 demi kepentingan bangsa dan negara. Sebab di dalam konstitusi Pasal 22E UUD 1945 secara imperatif dinyatakan bahwa pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden serta DPRD dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

"Ketika ingin menempatkan kepentingan bangsa, maka kita akan menempatkan sesuai konstitusi. Nah, kalau konstitusinya berbicara seperti itu (dua periode), maka NasDem akan berada paling depan (mematuhi aturan)," kata Surya Paloh.

Paloh mengaku tetap menghargai keinginan Parpol lain yang mewacanakan pengunduran Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Namun, dirinya menyatakan tak ingin menjadi pengkhianat reformasi dengan mendukung usulan itu.

Terpisah, Jansen Leo Siagian kepada AgioDeli.id menyatakan ide penundaan pemilu merupakan ide yang menjerumuskan dan ‘menampar wajah’ Jokowi. Sebagai aktivis angkatan 66 yang juga pendukung Jokowi dari era Pilgub DKI hingga Pilpres 2014 dan 2019, Leo mengaku salut atas sikap Presiden Ke-7 RI.

“Saya salut terhadap ketegasan dari Pakde Jokowi. Tapi anehnya sangat banyak orang yang suka cari muka. Jokowi tegaskan konsekwen patuhi undang-undang alias konstitusi,” tukas Leo, Selasa (1/3/2022).

Mantan jurnalis asal Sumatera Utara yang kini berdomisili di Jakarta ini bahkan mengistilahkan pengusul penundaan pemilu sebagai orang-orang yang mabuk kekuasaan. Pernyataan itu juga ia publikasikan lewat akun Facebook pribadinya, dengan membubuhi tagar #SalamSadar.

Diketahui, Leo Siagian dan Surya Paloh sama-sama menghabiskan masa kecilnya di Serbelawan, sebuah kawasan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Leo kemudian berkarir sebagai wartawan di Medan juga Jakarta.

 

Pro-Kontra Partai Politik

Diketahui pula, usul penundaan Pemilu 2024 mulanya datang dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin. Ia mengusulkan penundaan Pemilu 2024 hingga dua tahun lamanya.

Usulan tersebut mendapat sambutan dari Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, yang juga mengaku mendapatkan masukan dari masyarakat agar Jokowi masih menjadi presiden setelah 2024. Masukan tersebut, klaim Airlangga, didapatkannya dari para petani di Kampung Libo Jaya, Kandis, Siak yang mengaku pendapatan meningkat berkat Jokowi.

Belakangan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, menyatakan setuju dengan usulan tersebut. Pihaknya menilai kondisi perekonomian belum stabil akibat Covid-19, sehingga pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat masih perlu melakukan pemulihan untuk kembali bangkit.

Sementara itu, Demokrat sebagai partai non-koalisi pemerintah sudah sejak awal menyatakan penolakannya terhadap wacana penundaan Pemilu 2024. Usai melantik pengurus DPD Partai Demokrat Riau, 26 Februari 2022 lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan penundaan pemilu, jika terjadi, sebagai kemunduran demokrasi di Indonesia. Menurutnya, narasi soal pengunduran pemilu bertentangan dengan konstitusi.

Selain NasDem, penolakan penundaan pemilu juga datang partai politik koalisi pemerintaan lainnya, yakni PDI-P. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pun sepakat menyebut usul penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden bersifat inkonstitusional.

Presiden Ke-5 RI ini bahkan dikabarkan marah besar dengan usulan tersebut. Seorang sumber, sebagaimana dilansir inilah.com, menirukan kemarahan Megawati. “Memang negara ini punya nenek moyangnya. Perpanjangan jabatan presiden itu inkonstitusional, bertentangan dengan roh reformasi,” kata Megawati, seperti ditirukan sumber tersebut.

Pro-kontra soal penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden hingga kini masih terus bergulir lewat beragam forum dan media. Dalam sebuah dialog yang ditayangkan TVOne, baru-baru ini, Pakar Komunikasi Politik Effendi Ghazali pun turut memberi tanggapan.

Menurut dia, wacana itu adalah bentuk pemberontakan terhadap konstitusi, yakni UUD 45. “Ini merupakan pemberontakan terhadap konstitusi kita. Mau diperpanjang atau ditambah beberapa tahun pun, ini pemberontakan!tegasnya. (indra)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Desain: indotema.com