Momen kenangan J.S. Leo Siagian bersama Surya Paloh di tahun 2006. Mereka sama-sama dalam satu kegiatan di kediaman Sutanto yang kala itu menjabat Kapolri. foto: ISTIMEWA
AgioDeli.id - Laskar Betawi menuntut Yaqut Cholil Qoumas mundur dari jabatan Menteri
Agama. Menanggapi ini, mantan aktivis Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI) Simalungun, J.S. Leo Siagian langsung menulis surat terbuka kepada
Presiden Jokowi.
Dikutip dari Terkini.id, tuntutan Laskar Betawi ini
dilatari ucapan Yaqut yang
dinilai merendahkan adzan. Rais Laskar Betawi, David Darmawan, menyinggung
Menteri Agama yang biasa disapa Gus Yaqut dengan mempertanyakannya sekolah di
mana.
“Yang
awal itu bukan masalah edarannya, tapi bagaimana seorang pejabat publik di
level menteri mempunyai narasi yang tidak bisa diterima oleh kita semua umat
muslim!" seru David Darmawan
Pernyataan David diunggah channel YouTube Betawi Bangkit, Senin (28/2/2022), dengan judul ‘Akhirnya! Pak Jokowi
Pecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas?!?’.
Kemudian,
David Darmawan meneriakan seruan menuntut dipecatnya Gus Yaqut dari jabatan Menteri Agama. "Menteri agama!" ujar David
Darmawan yang kemudian direspon oleh teriakan massa yang mengakatan,”Pecat!”
David
mengkritik keras Yaqut yang menurut dia justru merusak kinerja positif anak
buahnya, para aparatur di Kementerian Agama. "Yang terjadi hari ini kasian aparat-aparat sipil
negara, anak buah beliau yang ngos-ngosan membenahi," ujar David Darmawan
melanjutkan.
"Banyak
program-program yang bagus dari Kementerian Agama yang jadi jelek karena satu
komentar ini," tambah David.
Sementara itu dalam surat terbukanya kepada Presiden
Jokowi, Leo Siagian mengatakan saat ini ada beberapa menteri yang blunder,
tidak becus dan tidak mampu jadi pengayom rakyat.
“Bahkan mereka jadi pemecah-belah rakyat, membuat gaduh
dan kontra produktif,” tulis Leo dalam surat terbuka yang dipublikasi lewat
media sosial.
Maka dari itu, Leo meminta Presiden Jokowi segera
mereshuffle sejumlah menteri yang rekam jejaknya justru merusak citra
pemerintah. “Diganti dengan orang-orang yang mampu bekerja dan bisa membawa
suasana aman, nyaman, tenteram, dama dan membawa kesejukan di negeri ini,”
tandasnya.
Diketahui, selain tercatat sebagai mantan aktivis KAPPI
dari Simalungun, Sumatera Utara, Leo Siagian yang kini berdomisili di Jakarta
merupakan pendukung Jokowi. Saat masih bertarung memperebutkan kursi Gubernur
DKI, Leo melebur ke dalam Relawan Kotak-Kotak.
Selanjutnya, dalam perhelatan Pilpres 2014 dan 2019, Leo turut membangun Relawan Sedulur Jokowi. Dia tercatat sebagai Koordinator Wilayah Sumatera Dewan Pengurus Pusat (DPP) Sedulur Jokowi.
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh merupakan senior Leo Siagian semasih bersekolah di SMP Negeri Serbelawan. Saat revolusi tahun 1966, mereka bersama-sama membentuk KAPPI Serbelawan. (indra)