Hardi Mulyono
AgioDeli.id – Pilgubsu 2024 relatif masih lama. Namun, Rektor UMN Al-Washliyah Medan, Dr.
KRT. H. Hardi Mulyono, M.A.P. menyarankan agar masyarakat Sumut sudah memilah calon
dari sekarang.
“Sekarang ini waktu yang tepat bagi masyarakat untuk mulai
memilah putra terbaik, agar tidak lagi terjadi salah pilih sebagaimana dirasakan masyarakat Sumut saat ini,” ujar
Hardi Mulyono di Kampus UMN Al-Washliya, Medan, Selasa (8/3/2022).
Hingga
memasuki tahun keempat memimpin Sumatera Utara, Hardi mengatakan
tidak ada prestasi Gubsu
Edy Rahmayadi yang berdampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. “Ini artinya, pada Pilgubsu yang lalu kita telah salah memilih
pemimpin,” tukasnya.
Menurut dia, salah pilih bisa terjadi antara lain lantaran masyarakat
tidak menyiapkan waktu panjang
untuk menelaah secara cermat sosok
Edy Rahmayadi. Akibatnya, pilihan terhadap Edi Rahmayadi dilatari pesona rekam jejaknya sebagai prajurit.
“Juga
terpukau dengan kemampuannya membangun narasi yang menjanjikan. Saat itu kita tidak pernah mengamati
secara detil apa prestasinya,” lanjut Hardi.
Sebagai warga Sumatera Utara, Hardi mengaku tidak
berharap akan ada hasil
kerja positif di sisa masa jabatan Edy Rahmayadi yang berkisar hanya setahunan lagi. Yang
ia sesalkan, pada
Rakorwil NasDem di Sumut, 3 Maret 2022, dan Rakerwil PKS sehari berikutnya,
Edy bukannya meminta
kedua partai itu untuk mendukung kerjanya sebagai Gubsu di sisa masa jabatan.
Malahan, Edy minta
didukung untuk maju lagi pada Pilgubsu 2024.
“Mestinya,
tunjukkan saja hasil kerja nyata. Kalau memang berkualitas, dia tak perlu minta
dukungan. Parpol yang akan datang meminangnya,” tukas Hardi.
Hardi
mengutip pernyataan Edy Rahmayadi saat Rakerwil PKS Sumut 2022. Ketika
itu, Edy mengaku prestasinya
selama tiga tahun menjadi Gubsu adalah sudah disomasi 62 kali.
Hardi juga
mengutip pernyataan Edy Rahmayadi saat rakor pengurus provinsi seluruh cabang olahraga di Sumut pada 21 Januari 2022 lalu. Saat itu
Edy mengaku baru
sekarang belajar meminta maaf.
“Dari kedua
pernyataannya ini, kita tau persis bagaimana sesungguhnya karakter Edy
Rahmayadi. Tidak
cocok dengan masyarakat Sumut yang multietnis.”
Tokoh-Tokoh Nasional dari Sumut
Hardi menjelaskan,
saat ini banyak putra terbaik Sumatera Utara berkirah di tingkat Nasional. Ada Hasrul Azwar (PPP). Tiga periode
di DPRD Medan, dua periode DPRD Sumut dan dua periode DPRRI, Hasrul kini
menjabat Dubes Indonesia untuk Maroko.
Dari PDIP
ada nama Yasona Laoly, Menkum HAM RI. Sebelumnya, Laoly pernah dua periode di DPRD Sumut dan dua periode di
DPR-RI. Juga ada nama Trimedya Panjaitan dan Syukur Nababan.
Dari
Gerindra ada Ustadz Romo Raden M. Syafi’i. Ulama yang punya banyak pengikut
dari majelis taklim ini pernah dua periode di DPRD
Sumut. Kini, dia periode
kedua di DPR-RI. Ada juga Gus Irawan Pasaribu, kini anggota DPR-RI periode kedua dan sebelumnya dikenal sebagai Dirut Bank
Sumut.
Dari PKS ada
Tifatul Sembiring, yang kini menjadi anggota DPR-RI periode ketiga. Sebelumnya
dia pernah menjadi Menkominfo di Era SBY. Juga ada nama politisi muda Ustadz
Hidayatullah, kini anggota DPR-RI. Sebelumnya, dia pernah tiga periode menjadi
anggota DPRD Deliserdang dan dua periode di DPRD Sumut.
Dari Golkar
ada nama politisi muda Dolly Kurnia Tanjung. Putra almarhum Politisi Zainuddin
Tanjung ini, sekarang menjadi anggota DPRRI. Sebagai anak muda, dia cukup
diperhitungkan saat dipercaya menjadi Ketua Pansus UU IKN baru-baru ini, serta
dikenal sebagai politisi cerdas dan tenang.
Dari
non-partai, tak bisa diabaikan nama Deddy Iskandar Batubara yang sudah dua periode
menjadi anggota DPD-RI, dan kini juga menjabat sebagai Ketua PW Alwashliyah
Sumut. Lalu ada Komjen Agus Adrianto, Kabareskrim Polri. Meski bukan putra
Sumut, Agus cukup lama bertugas di Sumut. Tugas pertamanya selesai Akpol adalah
di Karo. Puncak karir Agus di daerah ini adalah sebagai Kapolda, setelah
sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda. Agus bahkan memperisteri putri Kota
Maksum Medan, anak seorang purnawirawan perwira menengah TNI AD.
“Nama-nama
tersebut sangat layak untuk
mulai kita pilah secara detil sejak sekarang, sehingga pada Pigubsu 2024 kita
tidak lagi salah pilih,” pungkasnya. (donny)