Asrul Beni saat membuat pengaduan di Markas Polresta Deliserdang. dok/AgioDeli.ID |
AgioDeli.ID – Asmar Beni, wartawan televisi swasta korban penganiayaan di Deliserdang, Sumatera Utara, kembali menegaskan ciri pelaku yang mengarah pada enam oknum PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 2.
"Ada enam orang pelakunya. Empat orang satpam PTPN 2, dua lagi anggota
serikat pekerjanya,” ungkapnya ketika dihubungi Sabtu (26/3/2022).
jurnalis yang berdomisili di Tanjungmorawa, Deliserdang,
ini juga meluruskan pemberitaan sejumlah media sebelumnya, yang sempat menyebut
keterlibatan oknum TNI.
“Kalau
TNI itu tidak terlibat. Malah dia yang melerai. Dia (anggota TNI) bilang, udah-udah waktu kejadian itu,” terangnya lagi.
Diketahui, Asmar Beni mengalami penganiayaan saat meliput
konflik menyusul okupasi PTPN 2 atas lahan di Desa Dalu 10A, Kecamatan Tanjungmorawa,
Kabupaten Deliserdang, Kamis (24/3/2022) pagi. Mengaku dipukuli
hingga terjerembab ke tanah dan diinjak-injak, jurnalis ini menderita luka di
kepala dan wajah.
Hari itu juga, korban membuat laporan pengaduan ke Polresta Deliserdang. Setelah
diproses visum oleh tim medis RSUD Amri Tambunan di Lubukpakam, Deliserdang,
pihak kepolisian memberinya surat bukti lapor Nomor: LP/B/164/III/2022/SPKT/POLRESTA DELI
SERDANG/POLDA SUMATERA UTARA.
Beni
menegaskan kasus tersebut harus diproses hukum secara tuntas. Untuk
itu dia mengaku berkoordinasi
langsung dengan
Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji.
Dia berterima kasih sejumlah jurnalis di Deliserdang
memberi perhatian khusus terhadap kasus ini. Bahkan, ada wartawan yang
menanyakan kepada Kasat Reskrim Polresta Deliserdang tentang perkembangan
penanganannya.
"Kalau tadi dihubungi kawan wartawan, Kasat bilang semalam (Jumat, 25/3/2022) sudah tiga orang diperiksa," kata Beni, sembari menyebut ketiga saksi dimaksud merupakan warga sekitar tempat kejadian perkara.
Masih Merasakan Sakit
Hingga Sabtu, saat menyampaikan keterangan ini, Asmar
Beni mengaku masih merasakan sakit di kepala dan wajahnya. Karena itu, dia
kembali memeriksakan diri ke RSUD Amri Tambunan.
"Ini
baru pulang dari rumah sakit, periksa kepala saya yang luka. Kata dokter, hasil
visumnya kepala dan bibir atas luka. Pundak kiri, punggung dan paha kanan
memar," pungkasnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Humas PTPN 2 Rahmat kepada AgioDeli.ID mengakui peristiwa pemukulan dialami Asmar Beni terjadi saat
pihaknya mengokupasi lahan di Desa Dalu 10A. Namun, soal siapa pelakunya, Rahmat
mengatakan sejauh ini belum diketahui.
“Saat itu di lokasi sudah hampir bentrok. Ramai. Dalam
kondisi begitu, sulit memastikan dari pihak mana pelaku pemukulan,” sebut
Rahmat.
Rahmat pun menyebut lahan di Dalu 10A itu merupakan Hak
Guna Usaha (HGU) Nomor 95 milik PTPN 2. Lahan tersebut akan direvitalisasi
dengan tanaman tebu.
“Ya, penggarap!” tegasnya, saat ditanya mengenai kelompok
warga yang menolak okupasi hingga memicu konflik. (ari sisworo/indra)