ILUSTRASI DEMO BEM SI, Sumber Foto: Jabar Ekspres
AgioDeli.ID – Isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa
jabatan presiden dipandang sangat sensitif bila dilecut Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh
Indonesia (BEM SI) pada demonstrasi serentak di berbagai kota Senin (11/4/2022)
ini.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Menteri Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) Johnny G Plate. Karenanya, dia meminta mahasiswa berhati-hati agar tak ditunggangi pihak-pihak tertentu.
"Kita
harus berhati-hati jangan sampai di luar harapan-harapan yang baik itu ada
selipan dan titipan harapan-harapan lain," kata Johnny di Jakarta, Minggu (10/4/2022), dikutip
medcom.id.
Titipan-titipan isu dari pihak-pihak tertentu, lanjut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai
NasDem ini, amat rawan memperkeruh suasana. Hal itu akan berdampak buruk terhadap
kondusifitas dalam negeri.
"Sehingga
tidak membuat demonstrasi yang bertujuan baik, hasil akhirnya menjadi tidak
sesuai harapan," ungkap dia.
Anggota
DPR periode 2014-2019 itu mengakui masih ada pihak yang coba melempar isu sensitif untuk memancing pro-kontra di tengah masyarakat. Isu perpanjangan masa jabatan presiden menurut
dia salah satunya dan itu dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap pemerintah.
"Masih
ada yang membangun logika, bahkan kreativitas dalam imajinasi yang luas,
membuka ruang penafsiran luas yang mengakibatkan kebingungan," sebut dia.
Dia
menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sependapat dengan wacana
tersebut. Kepala Negara patuh terhadap konstitusi.
"Saya
kira ini sangat straightforward, sangat lurus Presiden, sudah menyampaikan
tidak lagi membicarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan,"
ujar dia.
Sementara itu diketahui, rencana aksi Senin ini diguliirkan BEM SI lewat
seruang di berbagai platform media sosial (medsos) beberapa hari terakhir. BEM
SI menggalang demonstrasi
ini lantaran Presiden
Joko Widodo dinilai tidak serius menolak wacana jabatan tiga periode. (indra)