AgioDeli.id- Gubsu Edy
(baca: Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi) dinilai telah melecehkan
kandungan Al-Qur’an dengan menyatakan ada manusia yang diciptakan dari tanah
sengketa.
Pemerhati
sosial Sumatera Utara, H. Idrus Djunaidi menegaskan, penistaan terhadap
kandungan Al-Qur’an secara nyata dilakukan Gubsu Edy dengan pelesetan: ada manusia
yang diciptakan dari tanah sengketa.
“Kita
sebagai umat Islam, mengimani Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dan mengenal
kekuasaan Allah SWT. Kandungan Al-Qur’an tak boleh diandai-andai atau
dianalogikan,” ujar Idrus kepada
wartawan di Medan, Kamis (2/3/2023).
Sebelumnya
diketahui, Gubsu Edy bicara tentang penciptaan manusia saat membuka Rapat Kerja
Wilayah (Rakerwil) II Lembaga Seni dan Qasidah (LASQI) Sumut di Le Polonia
Hotel, Selasa, 28 Februari 2023.
Mengingat Barus
yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara merupakan pintu masuk
Islam ke Indonesia, Gubsu mengatakan seharusnya umat Islam di provinsi ini baik-baik.
"Kalau
Islam itu kalah dengan daerah lain di Sumut ini, saya tidak setuju itu. Karena
(Islam) lahirnya dari sini," kata Edy saat memberikan sambutan di acara
Rapat Kerja LASQI Sumut di Medan, Selasa (28/2/2023).
"Terus
ada yang jahat-jahat di sini (Sumatera Utara) ini, mungkin dulu diciptakan sama
Allah pakai tanah sengketa, jadi jahat dia," tuturnya, dilansir sejumlah
media.
Sebagai umat
Islam, Idrus merasa terganggu dengan pernyataan Gubsu Edy Rahmayadi tersebut.
Sebab, dapat disimpulkan itu memain-mainkan kandungan Al-Qur’an, yang otomatis
menistakan Islam.
Idrus
kemudian mengemukakan bahwa ikhwal penciptaan manusia tertera jelas dalam
Al-Qur’an. Dia lalu mengutip Surat Al-Mu’minun, ayat 12-14, yang artinya:
“Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
sebuah tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami jadikan
dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka, Maha Sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.”
Firman Allah
SWT tersebut, tegas Idrus, tak boleh dimain-mainkan, dianalogikan atau
diperumpamakan. Jelas bahwa Allah SWT, lewat Al-Qur’an yang merupakan
firman-Nya, menegaskan proses penciptaan manusia sebagai bagian dari kasih dan
kekuasaan-Nya.
“Saya
tersinggung. Ini jelas penistaan bagi Islam. Saya heran, mengapa orang-orang
yang berada di arena Rakerwil II LASQI Sumut tak bereaksi,” tukas Idrus.
Menurut dia,
LASQI bukanlah sekadar lembaga seni. Lebih jauh, LASQI juga berfungsi sebagai
lembaga syiar.
“Kok diam
mereka mendengar itu? Perlu dipertanyakan juga kualitas keislaman dan keimanan
mereka. Ada penistaan di agenda syiar mereka. Luar biasa ini!” seru Idrus, yang
juga dikenal sebagai jurnalis televisi senior.
Sebagai
seorang pemimpin, lanjut Idrus, Gubsu Edy tidak seharusnya juga memperhinakan
masyarakat Sumatera Utara. Ketidaksetujuan sebagian besar masyarakat akhir-akhir
ini terhadap tindak-tanduk dirinya sebagai pemimpin, tidak seharusnya direspons
dengan menistakan Al-Qur’an dan Sang Pencipta.
“Dia mungkin
kesal lantaran banyak menghadapi kritik. Itu lumrah dihadapi pemimpin di era
demokrasi. Jangan baper lalu memperhinakan makhluk dan Sang Penciptanya. Karena
penghinaan seperti inilah Iblis dibuang dari surga oleh Allah SWT,” tukasnya,
sembari menekankan agar Gubsu Edy segera meminta maaf kepada umat Islam, khususnya
di Sumatera Utara.
“Gubsu Edy
harus minta maaf, segera. Sehingga, pernyataannya tidak kemudian menjadi polemik
berkepanjangan. Mungkin banyak masyarakat yang tersinggung, seperti halnya
saya, setelah membaca muatan media tentang pernyataannya Gubsu Edy itu,”
pungkasnya. (donny)